kimia untuk kehidupan yang lebih baik

Senin, 18 Januari 2010

mengetahui adanya formalin dalam makanan

Secara fisik penampakannya seperti ini:
Ciri makanan berformalin:

Mi basah:
• Bau sedikit menyengat.
• Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25 Celsius). Pada suhu 10 derajat C atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari.
• Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.

Tahu:
• Bentuknya sangat bagus.
• Kenyal
• Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari pada suhu kamar 25 derajat Celcius). Pada suhu lemari es 10 derajat Celcius tahan lebih dari 15 hari.
• Bau agak menyengat.
• Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.

Ikan:
• Warna putih bersih.
• Kenyal.
• Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.
• Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
• Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat

Bakso:
• Kenyal.
• Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.

Ikan asin:
• Ikan berwarna bersih cerah.
• Tidak berbau khas ikan.
• Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat C).
• Liat (tidak mudah hancur).

Ayam potong:
• Berwarna putih bersih.
• Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.


Untuk menentukan kadar secara kimia bisa dilakukan menurut prosedur di bawah ini :

"formalin merupakan larutan formaldehida 37% dalam larutan air. Cara mengisolasi formalin dari makanan (misalkan tahu) dapat dilakukan dengan mengekstrak makanan menggunakan pelarut H2O pada suhu ruangan. Jangan menggunakan H2O panas, karena akan menguapkan CO2 sehingga mengurangi kadar formaldehida.

Analisis formalin bisa dilakukan dengan metode enzimatis secara fluorimetri, HPLC, GC dan spektrofotometri. Dari kesemuanya yang sering digunakan, yakni metode spektrofotometri (karena mudah dan murah) dengan mereaksikan formalin dengan alkanon dalam media garam asetat sehingga terbentuk senyawa kompleks berwarna kuning dan diuji pada gelombang sepanjang 410 nm. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar